Pendidikan Membuat Orang Mudah Dipimpin, tetapi Sulit Digerakkan; Mudah Diatur, tetapi Tidak Mungkin Diperbudak
Pengintip Blog
Selasa, 10 Juli 2012
Nilai Akhir Statistika
Berikut Daftar Nilai Akhir Mahasiswa Psikologi
Universitas Merdeka Malang
Mata Kuliah Statistik Psikologi
Semester Genap Periode 2011-2012
Daftar Nilai Ujian Fakultas Psikologi
Minggu, 17 Juni 2012
Tokoh Psikologi - Sigmund Freud
Sigmund Freud
adalah seorang Austria
keturunan Yahudi
dan pendiri aliran psikoanalisis dalam psikologi.
Ia lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg, Moravia,
yang sekarang dikenal sebagai bagian dari Republik Ceko.
Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar
(conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious).
Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah
sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga
memberikan pernyataan pada awalnya bahwa prilaku manusia didasari pada hasrat
seksualitas pada awalnya (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia
semenjak kecil dari ibunya.
Pengalaman
seksual dari Ibu, seperti menyusui, selanjutnya mengalami perkembangannya atau
tersublimasi hingga memunculkan berbagai prilaku lain yang disesuaikan dengan
aturan norma masyarakat atau norma Ayah. Namun dalam perjalanannya setelah
kolega kerjanya Alferd Adler, mengungkapkan adanya insting mati di dalam diri
manusia, walaupun Freud pada awalnya menolak pernyataan Adler tersebut dengan
menyangkalnya habis-habisan, namun pada akhirnya Freudpun mensejajarkan atau
tidak menunggalkan insting seksual saja yang ada di dalam diri manusia, namun
disandingkan dengan insting mati (Thanatos). Walaupun begitu dia tidak
pernah menyinggung asal teori tersebut sebetulnya dikemukakan oleh Adler awal
mulanya.
Freud
tertarik dan belajar hipnotis di Perancis, lalu menggunakannya untuk membantu
penderita penyakit mental. Freud kemudian meninggalkan
hipnotis setelah ia berhasil menggunakan metode baru untuk menyembuhkan
penderita tekanan Psikologis yaitu asosiasi bebas dan analisis mimpi. Dasar
terciptanya metode tersebut adalah dari konsep alam bawah sadar, asosiasi bebas
adalah metode yang digunakan untuk mengungkap masalah-masalah yang ditekan oleh
diri seseorang namun terus mendorong keluar secara tidak disadari hingga
menimbulkan permasalahan. Sedangkan Analisis Mimpi, digunakan oleh Freud dari
pemahamannya bahwa mimpi merupakan pesan alam bawah sadar yang abstrak terhadap
alam sadar, pesan-pesan ini berisi keinginan, ketakutan dan berbagai macam
aktivitas emosi lain, hingga aktivitas emosi yang sama sekali
tidak disadari. Sehingga metode Analisis Mimpi dapat digunakan untuk mengungkap
pesan bawah sadar atau permasalahan terpendam, baik berupa hasrat, ketakutan,
kekhawatiran, kemarahan yang tidak disadari karena ditekan oleh seseorang.
Ketika hal masalah-masalah alam bawah sadar ini telah berhasil di-ungkap, maka
untuk penyelesaian selanjutnya akan lebih mudah untuk diselesaikan.
Hal-hal
ini dilakukan untuk mengembangkan sesuatu yang kini dikenal sebagai "obat
dengan berbicara". Hal-hal ini menjadi unsur inti psikoanalisis. Freud
terutama tertarik pada kondisi yang dulu disebut histeria dan sekarang
disebut sindrom konversi.
Teori-teori
Freud, dan caranya mengobati pasien, menimbulkan kontroversi di Wina abad kesembilan
belas, dan masih diperdebatkan sengit pada masa kini. Gagasan Freud
biasanya dibahas dan dianalisis sebagai karya sastra, filsafat, dan budaya
umum, selain sebagai debat yang berterusan sebagai risalah ilmiah dan
kedokteran ini.
Lepas
dari pertentangan yang berkelanjutan terhadap gagasan-gagasannya, tampaknya
sedikit sekali yang meragukan bahwa Freud merupakan tokoh menonjol dalam
sejarah pemikiran manusia. Pendapat-pendapatnya di bidang psikologi sepenuhnya
telah merevolusionerkan konsepsi kita tentang pikiran manusia, dan banyak
gagasan serta istilah-istilahnya telah digunakan oleh umum-misalnya: ego, super
ego, Oedipus complex dan kecenderungan hasrat mau mati.
Memang
betul, psikoanalisa merupakan cara penyembuhan yang teramat mahal dan amat
serius dan pula tidak berhasil apa-apa. Tetapi, juga betul teknik itu meraih
sukses-sukses besar. Para psikolog pada masa depan berkesimpulan bahwa
keinginan seksual yang tertekan akan semakin penting peranannya dalam tingkah
laku manusia daripada anggapan para penganut faham Freud. Tetapi, gairah ini
sudah pasti punya saham besar dari anggapan sebagian psikolog sebelum Freud.
Begitu pula, mayoritas psikolog kini yakin bahwa proses mental bawah-sadar
memegang peranan yang menentukan dalam tingkah laku manusia, sesuatu hal yang
diremehkan orang sebelum Freud.
Minggu, 20 Mei 2012
Jumat, 18 Mei 2012
Gangguan Dalam Belajar - part 1
Gangguan Dalam Belajar
Salah
satu gangguan dalam belajar adalah kurangnya konsentrasi dalam belajar atau
melakukan sesuatu. Namun suka atau tidaknya anda terhadap suatu mata kuliah anda
tetap akan diuji melalui ujian. Mahasiswa perlu melatih konsentrasinya sehingga
dapat lebih mudah menyerap ilmu baru yang diajarkan diperkuliahan. Beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk mengembangkan konsentrasi :
- Milikilah rasa keingintahuan mengenai mata pelajaran yang sedang anda ambil. Cari keterangan sebanyak-banyaknya mengenai mata pelajaran itu. Cari kesenangan dalam mempelajarai mata kuliah tersebut.
- Milikilah tempat belajar yang khusus yang dipergunakan untuk keperluan belajar.
- Meja belajar anda harusnya bersih dari segala benda yang tidak bersangkut paut dengan mata pelajaran yang sedang anda pelajari. Ingat à Kebersihan sebagian dari iman .
- Segera Catatlah hal-hal penting yang anda dapatkan di setiap perkuliahan dengan keterangan-keterangan kecil.
- Alat tulis dan kertas merupakan alat yang berguna untuk menciptakan konsentrasi.
- Apabila anda tipe pendengar yang baik maka belajarlah dengan mengeluarkan suara.
Perilaku di Perguruan
Tinggi
Sebentar lagi pengumuman kelulusan bagi anak-anak SMA/sederajat.
Ada yang akan melanjutkan ke kerja dan ada juga yang lanjut kuliah. Ya, kalau
boleh dibilang kehidupan dunia kampus memang berbeda jauh dengan kehidupan di
SMA yang sekarangpoun sudah berbasis kompetensi. Di dunia perkuliahan kita akan
bertemu bukan lagi orang-orang dari daerah yang sama atau mungkin seperti
pengalaman SMA yang rata-rata merupakan teman SMP. Pergaulan di kalangan anak
kuliah juga berbeda mereka lebih bebas.
Bagaimana sih biar bisa sukses di sunia perkuliahan? Bagaimana berperilaku di dunia Kampus?
- Ketahuilah informasi mengenai kampus dimana kamu akan menimba ilmu.
- Saat mengikuti kuliah pastikan anda mngetahui aturan main dalam kelas. Biasanya tiap-tiap dosen memiliki kebijakan berbeda-beda.
- Jangan mencoba-coba melakukan kecurangan.
- Datang 15’ sebelum ujian dimulai. Hal ini akan membuat kalian lebih rileks dan percaua diri.
- Catatlah poin-poin penting disetiap pertemuan kuliah.
- Bersikaplah kritis dan belajarlah lebih dari yang lainnya. Milikilah rasa ingin tahu yang tinggi.
- Pandai-pandailah memilih teman dan memilah-milahnya. Akan selalu ada teman yang baik dan enak untuk diajak berdiskusi, ada yang selalu bisa memotivasi, ada yang nyaman untuk diajak bersenang-senang.
- Ingat ! Salinglah membantu. Saat temanmu dalam kesulitan bantulah dia . Bantulah temanmua untuk mengerti pelajaran dengan begitu anda belajar 2 kali lipat.
- Manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Ikuti Jadwal yang telah anda sendiri tetapkan

Sabtu, 21 April 2012
Tes psikologi -part 1
Tes psikologi apa sih ? Ada berapa banyak macamnya? Apa
kegunaannya? Apakah valid ?
Tes psikologi ada bermacam macam tes –tes ini
dikategorikan sesuai kebutuhan penggunanya, Ya, tentu saja dibagi lagi
berdasarkan tujuan psikotesnya, umur
peseerta, jenis kelamin. Tingkat pendidikan . Hal ini untuk memudahkan dan
menilai secara obyektif hasil tes . Tes psikologi merupakan alat atau instrumen
yang telah diuji kevalidan nya
melalui hitung-hitungan statistik.
Sekarang mari kta mempelajari salah satu instrumen tes
psikologi yang sering digunakan pada anak-anak.
W A I S
Wechsler Adult Intelegence Scale
Test Wechsler mula-mula diterbitkan pada tahun 1939 dengan nama
Wechsler – Bellevue Intelligence Scale (Biasa di singkat W – B) dan revisinya
diterbitkan tahun 1955 dengan nama Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS).
Tes Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) adalah skala inteligensi Wechsler
yang standar untuk mengukur potensi inteligensi subyek dewasa usia 16 tahun
sampai 75 th atau lebih, yang penyajiannya secara individual. Untuk bisa
menyajikan tes WAIS ini dengan baik, tester harus memahami dan melakukan
petunjuk-petunjuk dalam manual tes ini dengan seksama dan teliti.
Seperti dalam segala tes psikologis, penyajian WAIS secara layak
meminta tester mampu menyelenggarakan dengan baik, bahan-bahan yang teratur,
ruangan testing yang sesuai, dan waktu yang cukup. Tester harus seorang yang
terlatih secara khusus dalam testing perseorangan pada umumnya maupun dalam
menyajikan WAIS pada khususnya.
Bahan-bahan tes harus diatur secara baik, sehingga tester dapat
menyajikannya setiap waktu yang dibutuhkan tanpa kebingungan dan penundaan.
Materi tes harus dijaga dari pandangan subyek sampai sub-tes itu disajikan
dalam testing.
Ruangan tempat testing harus bebas dari suara dan gangguan yang
mengacaukan. Ruangan itu harus diberikan penerangan dan ventilasi udara yang
secukupnya. Meja kursi harus diatur sedemikian rupa sehingga subyek dan tester
merasa senang, subyek dapat mengerjakan bahan-bahan dengan bebas, tester dapat
menyajikan bahan-bahan, mengamati pekerjaan subyek, dan mencatat jawaban subyek
dengan seenak-enaknya.Sebaiknya posisi duduk berhadap-hadapan.
Hubungan baik (good rapport) antara
tester dengan subyek harus selalu terjaga dan terpelihara sedemikian rupa
sehingga situasi testing betul-betul sangat kondusif.
Aspek yang diukur
WAIS mengukur dua aspek kemampuan
potensial subyek yaitu aspek Verbal dan aspek Performance. Wawasan yang diukur
oleh kedua aspek tersebut diuraikan pada tabel di bawah ini.
Aspek Verbal
|
Aspek Performance
|
Informasi
|
Simbol
Angka
|
Pengertian
|
Melengkapi Gambar
|
Hitungan
|
Rancangan
Balok
|
Persamaan
|
Mengatur Gambar
|
Rentangan
Angka
|
Merakit
Obyek
|
Perbendaharaan
Kata
|
Perlengkapan bahan-bahan tes
1.
Buku pegangan dan bentuk penilaian, perlengkapan bahan-bahan yang
digunakan dalam menyajikan WAIS adalah sebagai berikut:
·
Booklet berikat spiral berisi soal-soal tes melengkapi gambar.
·
Booklet berikat spiral berisi rancangan-rancangan untuk tes dan
rancangan balok. Isi dari booklet ini diatur sedemikian rupa sehingga soal-soal
dapat disajikan dengan mudah.
·
Kantong berisi kartu-kartu untuk tes mengatur gambar,
masing-masing soal dalam kantong yang terpisah.
·
Sembilan kubus merah-putih untuk tes rancangan balok, hal ini
juga digunakan untuk soal pertama dalam tes hitungan.
·
Empat kantong berisi bagian-bagian untuk soal-soal tes merakit
obyek.
·
Kartu perisai melukiskan beberan untuk bagian-bagian soal
merakit obyek. Kartu ini melayani dua tujuan, menyembunyikan potongan-potongan
tes dari subyek hingga selesai diatur untuk penyajian dan menyediakan contoh
untuk pengaturan bagi tester.
2.
Stopwatch untuk mencatat waktu.
3.
Bentuk penilain (Record Form)
Menggunakan bentuk penilaian (Record Form) dalam testing,
dimaksudkan untuk mempermudah pencatatan jawaban-jawaban dan informasi lainnya
yang diMkehendaki tentang subyek dan tingkah lakunya selama tes. Untuk beberapa
tes, misalnya informasi dan melengkapi gambar, soal-soalnya dapat dinilai
sewaktu subyek memberikan jawaban. Dalam tes pengertian, persamaan,
perbendaharaan kata dan tes mengatur gambar, haruslah tester mencatat
jawaban-jawaban setepat-tepatnya seperti jawaban subyek.
Dalam penyajian tes, tester harus
selalu membaca petunjuk dan pertanyaan sesuai dalam buku pegangan. Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dalam pemberian petunjuk Petunjuk dan
pertanyaan harus dibaca dengan terang, jelas, dan pilah-pilah. Kegagalan subyek
untuk mengerti jangan sampai disebabkan oleh ucapan tester yang tidak jelas
Jumat, 20 April 2012
Grafologi part 3
Menjadi ahli Grafologi
Menjadi ahli Grafologi sepertinya
bukan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mempelajari ilmu Kedokteran
dan Psikologi saja. Membaca tulisan bisa dilakukan asalkan kita memiliki
kepekaan. Apa saja sih yang diperlukan untuk bisa membaca tulisan seseorang
dengan akurat ? Berikut apa-apa saja yang dibutuhkan untuk membaca tulisan .
Tahapan-tahapan mempelajari Grafologi
1. Proses IntuitifDisinilah perbedaan antara alat-alat tes psikologi dengan Grafologi. Pada tes-tes psikologi segalanya diusahakan secara obyektif sedangkan Grafologi mengandalkan subjektivitas dan sifatnya lebih fleksibel tapi sarat dengan simbol. Namun tetap menggunakan pedoman-pedoman tertentu. Oleh sebab itu dalam grafologi diperlukan kehati-hatian .Si penafsir harus terus mengasah dan meningkatkan kepekaan bawah sadarnya dengan latihan-latihan.Ahli Grafolog garuslah teliti pada obyek dan batin mereka langsung bekerja dan membayankan, mengatakan m dan menceritakan sesuatu yang berkaitan dengan obyek tersebut.2. Menggunakan pedomanMenggunakan buku pedoman dapat dilakukan bila suatu ketika intuisi yang sedang mengalami kebuntuan atau ‘blank’ , sebagai upaya mencari pancingan agar imajinasi berkembang. Menemukan pola yang khas melalui pengamatan intuitif, kemudian mencocokannya dengan pedoman-pedoman seringkali juga membantu untuk mengatasi kebuntuan yang terjadi. Pada situasi ini intuisi kita lebih berperan hanya sebagai kompas saja, sedangkan ide-ide pemahaman didapatkan dari mencocokkan indikasi yang ada dengan pedoman.3. Mengintregasikan tahap pertama dan kedua-ita
Grafologi -part 2
Grafologi sebagai alat tes
Grafologi
sebagai alat tes apa bisa? Apa valid? Bagaimana cara menggunakannya?
Namun apakah tes-tes yang teratur dan
objektif ini benar-benar dapat sesuai dengan keadaan penggunanya Hal ini juga
masih menjadi pertanyaan Disini Grafologi menjadi salah satu alternatif
rekruitmen yang minim kesalahan bila digunakan oleh orang yang ahli. Di tangan
seorang ahli Grafologi, keakuratannya bisa mencapai 70 -90 %. Keuntungannya apabila pada tes-tes pdikologi
kita akan repot memisahkan berbagai faktor sepeerti umur, budaya, tingkat
pendidikan , dan sebagainya. Grafologi tidak mengenal faktor tersebut hal ini
karena tulisan tangan pada dasarnya menerapkan kemampuan otak dalam menhasilkan
bentuk tulisan. Oleh sebab itu jarang sekali ada orang yang dapat memalsukkan
tulisan tangan seseorang . Seperti halnya sidik jari tulisan tangan juga
merupakan salah satu yang khas yang tidak bisa disama-samakan satu orang dengan
orang lainnya.
Pada akhirnya Grafologi dapat digunakan
sebagai salah satu cara yang efektif untuk mengetahui karakter seseorang dengan
waktu yang cukup singkat. Hal ini merupakan salah satu keuntungannya, namu
disisi lain dibutuhkan orang-orang yang ahli agar keakuratannya terjaga. -ita
Sejarah Grafologi - grafologi part 1
Grafologi
Apa sih Grafologi itu ? Apakah tulisan dapat digunakan
untuk mengetahui karakter seseorang ? Apakah ini ilmiah ?
Yuk belajar mengenai dari mana awal mula dan
perkembangan Grafologi .
Grafologi
atau yag dikenal dengan mambaca tulisan tangan. Grafologi berasal dari bahasa
Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu ‘graph’
yang berarti tulisan dan ‘logos’ yang berarti ilmu . Grafologi
merupakan salah satu cabang ilmu Psikologi yang biasanya masuk dalam studi psikografik atau psikodiagnostik
. Grafologi adalah seni dan ilmu yang mempelajari tetang tulisan tangan . Tulisan merupakan salah satu hasil
karsa manussia yang unik sehingga antar satu manusia dengan manusia yang
lainnya tentu tidak akan sama.
SEJARAH GRAFOLOGI
1000 M
|
Filsuf China telah mengenal Graologi
namun belum dapat dijabarkan dan dijelaskan secara ilmiah .
|
1622
|
Dr. Camillo Baldi asal Italia
mambuat catatan secara sistematik yang menerangkan hubungan unik antara
tulisan dengan karakter dan kepribadiannya.
|
1741-1801
|
Pastor Swiss, J.C. Lavanter membuat
laporan yang lebih lengkap dan sistematis.
|
SETELAH
1801
|
Segala tulisan tersebut dikembangkan
Abbe Jean Hyppolyte Michon dan 2 asistennya yaitu Debarolle dan Dellestre
yang menghimpun katalog yang penuh dengan tanda-tanda grafis dan ciri-ciri keteraturan . pada tahun ini Michon disebut
sebagai “BAPAK GRAFOLOGI MODERN”
|
1858-1940
|
Teori Michon disanggah oleh Jules
Crepieuxjamin yang mengemukakan bahwa ciri-cir bawaan tidak dapat diungkapkan
secara langsung dengan grafis sederhana melinkan harus dilihat sebagai suatu
rangkaian karakteristik pribadi seseorang
yang disebut teori “TINGKAT BENTUK”.
|
Pertengahan
abad 18
|
R. Wieser menyderhanakan pemikiran
Jules dengan teorinya yang disebut “Teori ritme dasar”
|
Grafologi
berdasarkan pada dua ilmu:
1. Ilmu Kedokteran à Dikembangkan oleh R. Pophal dari Universitas Hamburg.
2. Ilmu Psikologi àdikembangkan oleh Ludwig Klages.
GRAFOLOGI kurang berkembang karena :
1. Sulit membaca tangan, masing-masing individu memiliki karakter tulisan tangan yang berbeda .
2. Dibutuhkan waktu yang lama untuk menganalisis karakter calon karyawan karena beberapa aspek psikologis harus dinilai secara objektif
3. Tenaga ahli di bidang ini sangat langka , sehingga sulit mandapatkan tenaga ahli.
4. Grafologi yang kurang populer karena sedikitnya publikasi . -ita
Langganan:
Postingan (Atom)