Pendidikan Membuat Orang Mudah Dipimpin, tetapi Sulit Digerakkan; Mudah Diatur, tetapi Tidak Mungkin Diperbudak
Pengintip Blog
Sabtu, 21 April 2012
Tes psikologi -part 1
Tes psikologi apa sih ? Ada berapa banyak macamnya? Apa
kegunaannya? Apakah valid ?
Tes psikologi ada bermacam macam tes –tes ini
dikategorikan sesuai kebutuhan penggunanya, Ya, tentu saja dibagi lagi
berdasarkan tujuan psikotesnya, umur
peseerta, jenis kelamin. Tingkat pendidikan . Hal ini untuk memudahkan dan
menilai secara obyektif hasil tes . Tes psikologi merupakan alat atau instrumen
yang telah diuji kevalidan nya
melalui hitung-hitungan statistik.
Sekarang mari kta mempelajari salah satu instrumen tes
psikologi yang sering digunakan pada anak-anak.
W A I S
Wechsler Adult Intelegence Scale
Test Wechsler mula-mula diterbitkan pada tahun 1939 dengan nama
Wechsler – Bellevue Intelligence Scale (Biasa di singkat W – B) dan revisinya
diterbitkan tahun 1955 dengan nama Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS).
Tes Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) adalah skala inteligensi Wechsler
yang standar untuk mengukur potensi inteligensi subyek dewasa usia 16 tahun
sampai 75 th atau lebih, yang penyajiannya secara individual. Untuk bisa
menyajikan tes WAIS ini dengan baik, tester harus memahami dan melakukan
petunjuk-petunjuk dalam manual tes ini dengan seksama dan teliti.
Seperti dalam segala tes psikologis, penyajian WAIS secara layak
meminta tester mampu menyelenggarakan dengan baik, bahan-bahan yang teratur,
ruangan testing yang sesuai, dan waktu yang cukup. Tester harus seorang yang
terlatih secara khusus dalam testing perseorangan pada umumnya maupun dalam
menyajikan WAIS pada khususnya.
Bahan-bahan tes harus diatur secara baik, sehingga tester dapat
menyajikannya setiap waktu yang dibutuhkan tanpa kebingungan dan penundaan.
Materi tes harus dijaga dari pandangan subyek sampai sub-tes itu disajikan
dalam testing.
Ruangan tempat testing harus bebas dari suara dan gangguan yang
mengacaukan. Ruangan itu harus diberikan penerangan dan ventilasi udara yang
secukupnya. Meja kursi harus diatur sedemikian rupa sehingga subyek dan tester
merasa senang, subyek dapat mengerjakan bahan-bahan dengan bebas, tester dapat
menyajikan bahan-bahan, mengamati pekerjaan subyek, dan mencatat jawaban subyek
dengan seenak-enaknya.Sebaiknya posisi duduk berhadap-hadapan.
Hubungan baik (good rapport) antara
tester dengan subyek harus selalu terjaga dan terpelihara sedemikian rupa
sehingga situasi testing betul-betul sangat kondusif.
Aspek yang diukur
WAIS mengukur dua aspek kemampuan
potensial subyek yaitu aspek Verbal dan aspek Performance. Wawasan yang diukur
oleh kedua aspek tersebut diuraikan pada tabel di bawah ini.
Aspek Verbal
|
Aspek Performance
|
Informasi
|
Simbol
Angka
|
Pengertian
|
Melengkapi Gambar
|
Hitungan
|
Rancangan
Balok
|
Persamaan
|
Mengatur Gambar
|
Rentangan
Angka
|
Merakit
Obyek
|
Perbendaharaan
Kata
|
Perlengkapan bahan-bahan tes
1.
Buku pegangan dan bentuk penilaian, perlengkapan bahan-bahan yang
digunakan dalam menyajikan WAIS adalah sebagai berikut:
·
Booklet berikat spiral berisi soal-soal tes melengkapi gambar.
·
Booklet berikat spiral berisi rancangan-rancangan untuk tes dan
rancangan balok. Isi dari booklet ini diatur sedemikian rupa sehingga soal-soal
dapat disajikan dengan mudah.
·
Kantong berisi kartu-kartu untuk tes mengatur gambar,
masing-masing soal dalam kantong yang terpisah.
·
Sembilan kubus merah-putih untuk tes rancangan balok, hal ini
juga digunakan untuk soal pertama dalam tes hitungan.
·
Empat kantong berisi bagian-bagian untuk soal-soal tes merakit
obyek.
·
Kartu perisai melukiskan beberan untuk bagian-bagian soal
merakit obyek. Kartu ini melayani dua tujuan, menyembunyikan potongan-potongan
tes dari subyek hingga selesai diatur untuk penyajian dan menyediakan contoh
untuk pengaturan bagi tester.
2.
Stopwatch untuk mencatat waktu.
3.
Bentuk penilain (Record Form)
Menggunakan bentuk penilaian (Record Form) dalam testing,
dimaksudkan untuk mempermudah pencatatan jawaban-jawaban dan informasi lainnya
yang diMkehendaki tentang subyek dan tingkah lakunya selama tes. Untuk beberapa
tes, misalnya informasi dan melengkapi gambar, soal-soalnya dapat dinilai
sewaktu subyek memberikan jawaban. Dalam tes pengertian, persamaan,
perbendaharaan kata dan tes mengatur gambar, haruslah tester mencatat
jawaban-jawaban setepat-tepatnya seperti jawaban subyek.
Dalam penyajian tes, tester harus
selalu membaca petunjuk dan pertanyaan sesuai dalam buku pegangan. Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dalam pemberian petunjuk Petunjuk dan
pertanyaan harus dibaca dengan terang, jelas, dan pilah-pilah. Kegagalan subyek
untuk mengerti jangan sampai disebabkan oleh ucapan tester yang tidak jelas
Jumat, 20 April 2012
Grafologi part 3
Menjadi ahli Grafologi
Menjadi ahli Grafologi sepertinya
bukan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mempelajari ilmu Kedokteran
dan Psikologi saja. Membaca tulisan bisa dilakukan asalkan kita memiliki
kepekaan. Apa saja sih yang diperlukan untuk bisa membaca tulisan seseorang
dengan akurat ? Berikut apa-apa saja yang dibutuhkan untuk membaca tulisan .
Tahapan-tahapan mempelajari Grafologi
1. Proses IntuitifDisinilah perbedaan antara alat-alat tes psikologi dengan Grafologi. Pada tes-tes psikologi segalanya diusahakan secara obyektif sedangkan Grafologi mengandalkan subjektivitas dan sifatnya lebih fleksibel tapi sarat dengan simbol. Namun tetap menggunakan pedoman-pedoman tertentu. Oleh sebab itu dalam grafologi diperlukan kehati-hatian .Si penafsir harus terus mengasah dan meningkatkan kepekaan bawah sadarnya dengan latihan-latihan.Ahli Grafolog garuslah teliti pada obyek dan batin mereka langsung bekerja dan membayankan, mengatakan m dan menceritakan sesuatu yang berkaitan dengan obyek tersebut.2. Menggunakan pedomanMenggunakan buku pedoman dapat dilakukan bila suatu ketika intuisi yang sedang mengalami kebuntuan atau ‘blank’ , sebagai upaya mencari pancingan agar imajinasi berkembang. Menemukan pola yang khas melalui pengamatan intuitif, kemudian mencocokannya dengan pedoman-pedoman seringkali juga membantu untuk mengatasi kebuntuan yang terjadi. Pada situasi ini intuisi kita lebih berperan hanya sebagai kompas saja, sedangkan ide-ide pemahaman didapatkan dari mencocokkan indikasi yang ada dengan pedoman.3. Mengintregasikan tahap pertama dan kedua-ita
Grafologi -part 2
Grafologi sebagai alat tes
Grafologi
sebagai alat tes apa bisa? Apa valid? Bagaimana cara menggunakannya?
Namun apakah tes-tes yang teratur dan
objektif ini benar-benar dapat sesuai dengan keadaan penggunanya Hal ini juga
masih menjadi pertanyaan Disini Grafologi menjadi salah satu alternatif
rekruitmen yang minim kesalahan bila digunakan oleh orang yang ahli. Di tangan
seorang ahli Grafologi, keakuratannya bisa mencapai 70 -90 %. Keuntungannya apabila pada tes-tes pdikologi
kita akan repot memisahkan berbagai faktor sepeerti umur, budaya, tingkat
pendidikan , dan sebagainya. Grafologi tidak mengenal faktor tersebut hal ini
karena tulisan tangan pada dasarnya menerapkan kemampuan otak dalam menhasilkan
bentuk tulisan. Oleh sebab itu jarang sekali ada orang yang dapat memalsukkan
tulisan tangan seseorang . Seperti halnya sidik jari tulisan tangan juga
merupakan salah satu yang khas yang tidak bisa disama-samakan satu orang dengan
orang lainnya.
Pada akhirnya Grafologi dapat digunakan
sebagai salah satu cara yang efektif untuk mengetahui karakter seseorang dengan
waktu yang cukup singkat. Hal ini merupakan salah satu keuntungannya, namu
disisi lain dibutuhkan orang-orang yang ahli agar keakuratannya terjaga. -ita
Sejarah Grafologi - grafologi part 1
Grafologi
Apa sih Grafologi itu ? Apakah tulisan dapat digunakan
untuk mengetahui karakter seseorang ? Apakah ini ilmiah ?
Yuk belajar mengenai dari mana awal mula dan
perkembangan Grafologi .
Grafologi
atau yag dikenal dengan mambaca tulisan tangan. Grafologi berasal dari bahasa
Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu ‘graph’
yang berarti tulisan dan ‘logos’ yang berarti ilmu . Grafologi
merupakan salah satu cabang ilmu Psikologi yang biasanya masuk dalam studi psikografik atau psikodiagnostik
. Grafologi adalah seni dan ilmu yang mempelajari tetang tulisan tangan . Tulisan merupakan salah satu hasil
karsa manussia yang unik sehingga antar satu manusia dengan manusia yang
lainnya tentu tidak akan sama.
SEJARAH GRAFOLOGI
1000 M
|
Filsuf China telah mengenal Graologi
namun belum dapat dijabarkan dan dijelaskan secara ilmiah .
|
1622
|
Dr. Camillo Baldi asal Italia
mambuat catatan secara sistematik yang menerangkan hubungan unik antara
tulisan dengan karakter dan kepribadiannya.
|
1741-1801
|
Pastor Swiss, J.C. Lavanter membuat
laporan yang lebih lengkap dan sistematis.
|
SETELAH
1801
|
Segala tulisan tersebut dikembangkan
Abbe Jean Hyppolyte Michon dan 2 asistennya yaitu Debarolle dan Dellestre
yang menghimpun katalog yang penuh dengan tanda-tanda grafis dan ciri-ciri keteraturan . pada tahun ini Michon disebut
sebagai “BAPAK GRAFOLOGI MODERN”
|
1858-1940
|
Teori Michon disanggah oleh Jules
Crepieuxjamin yang mengemukakan bahwa ciri-cir bawaan tidak dapat diungkapkan
secara langsung dengan grafis sederhana melinkan harus dilihat sebagai suatu
rangkaian karakteristik pribadi seseorang
yang disebut teori “TINGKAT BENTUK”.
|
Pertengahan
abad 18
|
R. Wieser menyderhanakan pemikiran
Jules dengan teorinya yang disebut “Teori ritme dasar”
|
Grafologi
berdasarkan pada dua ilmu:
1. Ilmu Kedokteran à Dikembangkan oleh R. Pophal dari Universitas Hamburg.
2. Ilmu Psikologi àdikembangkan oleh Ludwig Klages.
GRAFOLOGI kurang berkembang karena :
1. Sulit membaca tangan, masing-masing individu memiliki karakter tulisan tangan yang berbeda .
2. Dibutuhkan waktu yang lama untuk menganalisis karakter calon karyawan karena beberapa aspek psikologis harus dinilai secara objektif
3. Tenaga ahli di bidang ini sangat langka , sehingga sulit mandapatkan tenaga ahli.
4. Grafologi yang kurang populer karena sedikitnya publikasi . -ita
Langganan:
Postingan (Atom)